DEFINISI ALAM SEMESTA,MATERI
DAN ENERGI
Definisi alam semesta : Teori kosmologi, menyatakan
bahwa pada skala yang besar, alam semesta adalah homogen dan isotropic.
Penjelasannya: dalam sudut pandang kosmologi, galaksi merupakan struktur yang
sangat kecil di alam semesta. Bahkan kluster galaksi yang dapat beranggotakan hingga
ribuan galaksi pun hanyalah sebuah fluktuasi kecil dalam hal kerapatan alam
semesta. Dengan demikian, pada skala besar, alam semesta tampak memiliki
kerapatan yang sama dimana pun kita berada. Pada skala ini kita tidak lagi
memiliki acuan arah atau acuan tempat.
Definisi materi : materi
adalah segala sesuatu yang bisa ditimbang, didorong, ditarik, dapat berubah
bentuk, dan seterusnya. Ini secara intuitif memang jelas, tapi perlu dinyatakan
secara langsung. Yang sangat kurang jelas adalah sifat materi.
Definisi energy : Energy merupakan tenaga atau power
yang terdapat pada benda (materi) fungsi untuk menggerakkan sesuatu. Pada masa
lalu sebelum ilmu pengetahuan berkembang sedemikian majunya, sedikit sekali
umat manusia yang mengerti tentang hakekat dan fungsionalisasi Energy.
Contoh-contoh
energy yang biasa dijumpai :
- Energi kinetik. Gerakan. Mengendarai sepeda, berdansa waltz, terbang ke Bulan, maka Anda sedang menjalankan energi kinetik.
- Energi potensial. Energi tersimpan, yang memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk seperti energi kimia dan gravitasi. Makanan, minyak bumi, dan air di puncak tebing yang akan terjun, semuanya memiliki energi potensial. Salah satu hal menakjubkan yang coba kita lakukan di milenium ini adalah menyimpan energi dalam segala sesuatu mulai dari gudang pangan yang memberi kita makanan sampai reaktor nuklir mini yang mentenagai kendaraan antariksa dalam perjalanan antarplanet.
- Energi termal. Kalor – jumlah energi yang terkandung dalam partikel-partikel bergerak yang menyusun materi. Semakin cepat partikel bergerak, semakin banyak energi termal yang mereka miliki, dan, dengan jumlah yang cukup, mereka dapat menghasilkan energi dalam jumlah besar. Walaupun energi termal disebut sebagai kalor, sebuah objek dengan energi termal dalam jumlah besar tidak pasti panas, sedangkan sebuah objek panas tidak pasti mengandung banyak energi termal. Kolam renang air hangat, misalnya, mengandung jauh lebih banyak energi termal dibanding paku yang berpijar, alasannya sederhana, karena air lebih banyak dari paku!
- Energi listrik. Salah satu bentuk energi paling familiar – untuk alasan yang bagus, kita menggunakannya dalam jumlah besar. Ini adalah aliran elektron, yang luar biasa mudah untuk diangkut setelah infrastruktur sudah ada di tempatnya. Sekali energi listrik diantarkan ke rumah-rumah kita, kita dapat mengubahnya ke dalam banyak bentuk energi lain.
- Energi radian. Contoh paling familiar adalah cahaya, tapi ada bentuk lain: sinar gamma, infrared (digunakan untuk memanaskan dan dalam perangkat remote-control rumah tangga), gelombang mikro (untuk komunikasi dan memasak), sinar X (pengobatan), gelombang radio, dan ultraviolet. Semua ini adalah bagian dari spektrum e
- lektromagnetik.
Perbedaan antara materi dan energy
1.
Secara umum, pada MATERI berlaku
hukum Fisika NEWTON, sedangkan pada ENERGI berlaku hukum Fisika QUANTUM. Dan
SEBENARNYA, batas antara penerapan fisika NEWTON dan QUANTUM ini pun masih
RELATIF.
2.
MATERI, jika terus dibagi,
terus dibagi, dan terus dibagi, akan menjadi ENERGI. Artinya, Benda yang
terlihat dibentuk dari sekumpulan benda yang tak terlihat. Atau MATERI dibentuk
dari kumpulan ENERGI.
3.
Sehingga MATERI itu mengandung
kumpulan ENERGI dan ENERGI pun mengandung kumpulan ENERGI yang lebih kecil
bentuknya. Energi pada benda tak terlihat lebih leluasa bergerak dibandingkan
dengan energi pada benda yang terlihat. Artinya, semakin tidak terlihat suatu
benda maka semakin tinggi kualitas getaran energi yang ada. Sedangkan PIKIRAN
dan RASA pun adalah energi, maka semakin tak terlihat sebuah Benda akan semakin
selaras energi benda itu dengan pikiran dan perasaan kita, yakni dengan
keyakinan kita, kecuali Pikiran dan Perasaan kita sudah terkontaminasi dengan
benda-benda yang terlihat.
4.
Dengan demikian, semakin RENDAH
getaran ENERGI maka BENDA yang dibentuk dari ENERGI tersebut akan semakin DAPAT
TERLIHAT dan DAPAT TERABA. Sedangkan, jika semakin TINGGI getaran ENERGI, maka
BENDA yang dibentuk dari Energi tersebut semakin TIDAK DAPAT TERLIHAT dan TIDAK
DAPAT DIRABA. Itu sebabnya, pada benda yang ber-ENERGI TINGGI yang digunakan
bukanlah sesuatu yang TERLIHAT (FAKTA), melainkan sesuatu yang TIDAK TERLIHAT
(RASA-KEYAKINAN).
5.
Benda yang terlihat berhubungan
dengan FAKTA dan LOGIKA. Sedangkan Benda yang tidak terlihat berhubungan erat
dengan RASA dan KEIMANAN / KEYAKINAN.
6.
Karena Energi dasar dari kehidupan
ini berasal dari sesuatu yang tak terlihat, maka semakin tidak terlihat suatu
benda atau zat, ia akan semakin dekat dengan yang MAHA TAK TERLIHAT
(Al-Baathiin = Maha Tersembunyi). Sehingga, semakin fokus diri kita kepada hal-hal
yang terlihat maka semakin sulitlah kita mendekat kepada Yang Maha Tidak
Terlihat.
7.
Dengan demikian, wajar saja jika
semakin tidak terlihat suatu benda maka semakin tinggi energinya, dan semakin
dahsyat kekuatannya dikarenakan begitu dekatnya ia dengan Allah Subhaanahuu
Wa Ta’aalaa . Artinya, semakin tidak terlihat, maka semakin dekat dengan
Al-Bathin. Allah tidak sekedar tersembunyi dibalik benda yang terlihat, tapi
tersembunyi lebih dalam lagi, Maha Tersembunyi, yakni tersembunyi dibalik benda
yang Tak Terlihat. Dan DIA begitu dekat dan mengawasi kita....
8.
Pada MATERI, Muatan Positif akan
menarik Muatan Negatif, begitupun sebaliknya. Sedangkan pada ENERGI, Muatan
Positif justru menarik Muatan Positif, dan Muatan Negatif akan menarik Muatan
Negatif. Contoh, pada MATERI, Besi Magnet Positif akan menarik Besi Magnet
Negatif; sedangkan pada ENERGI, seperti hukum LoA (law of Attraction), maka
Perasaan Positif akan menarik Hal-hal Positif lainnya dari Alam semesta.
9.
Muatan Positif dan Negatif pada
MATERI bergantung pada kinerja elektron dan proton pada atom. Sedangkan muatan
positif dan negatif pada ENERGI bergantung kepada kinerja atau niat si
pelakunya atau si penelitinya.
10.
Benda yang terlihat mengikuti hukum
perhitungan matematis normal. Sedangkan benda yang tak terlihat mengikuti hukum
perhitungan matematis ketuhanan. Contoh : pada MATERI, Satu Juta dikurangi
Seratus Ribu adalah Sembilan ratus ribu. Sedangkan dalam bahasa ENERGI (baca:
Iman), maka : Satu juta dikurangi (baca: disedekahkan) Seratus ribu adalah Relatif
(tergantung dari Rasa Iman, Kesabaran, dan Keikhlasan), bisa menjadi Satu juta
sembilan ratus ribu, atau bahkan lebih lagi.
NAMA : DITA MULYASARI
KELAS : IDF01/MANAJEMEN KEUANGAN
NPM : 52212223
Tidak ada komentar:
Posting Komentar